Diary Kuliah Minggu Ke 16
Minggu Ke 16 Kuliah
Ini adalah minggu terakhir untuk perkuliahan, sebelum nantinya di susul UAS. Beberapa mata kuliah sudah free, tapi benerapa mata kuliah juga masih ada yg diskusi online. Ga kerasa udah setengah perkuliahan bahkan lebih dari setengah perkuliahan dilakukan di rumah, alias kuliah online.
Puasa juga hampir selesai dan lebaran akan segera tibaaa, yeayyy:(. Tapi sedih sih, karena lebaran di tengah pandemi seperti ini rasanya sangat sangat sangat beda dengan lebaran lebaran sebelumnya.
Di minggu terakhir kuliah ini aku sedikit sedikit mengerjakan tugas, dan UAS beberapa matkul yg sudah di berikan soal, yaa walaupun sedikit males dan mager sih wkwk. Terus di minggu terakhir kuliah ini ada perkuliahan Etika yg kali ini di bersamai dengan Bu Endah, salah satu dosen dijurusan Pendidikan Sosiologi. Beliau adalah alumni dari Pendidikas Sosiologi UNY sekaligus dosen muda di jurusan kami. Cerita beliau sangat menginspirasi sekali. Beliau pernah menjadi guru si salah satu SMA di Bantul selama kurang lebih 2,5 tahun, dan bisa dibilang guru honorer. Pengabdian beliau sangat mulia dengan tidak memandang gaji yg beliau dapatkan waktu itu. Singkat cerita, akhirnya dibuka pemdaftaran untuk dosen di jurusan kami, kemudian beliau mendaftar dan akhirnya beliau diterima. Umurnya yg masih muda dan beliau yg lucu dan imut sering sekali dibuat kesal oleh murid/mahasiswanya, sampai sampai beliau menangis dan merasa ingin menyerah. Tapi kemudian beliau bangkit dan semangat lagi untuk menjadi dosen di jurusan kami sampai saat ini.
Menurutku, cerita beliau sangat menginspirasi sekali untuk kami para calon guru “muda” untuk tetap semangat dan kembali pada niat awal menjadi seorang guru. Profesi apapun pasti pinya resiko dan ceritanya masing-masing, maka dari itu kita sebagai calon guru harus belajar mulai dari sekarang tentang semua hal ketika kita nanti menjadi guru.
Kemudian kegiatan di rumah, aku membantu untuk membagikan iftor untuk jamaah masjid di tempat tinggalku. Aku bersama remaja masjid lainnya membagikan iftor dari satu rumah ke rumah lainnya. Alhamdulillah, walaupun puasa dan ramadhan kali ini berbeda, tapi aku memaknainya sebagai suatu hal dan waktu untuk kita bisa berbuat lebih baik lagi. Semoga pandemi ini segera usai, dan semuanya kembali seperti semula, tentu dengan hal-hal yg semakin baik dan perubahan yg semakin indah. Aamiin
Komentar
Posting Komentar